Contact Me

Friday, August 29, 2014

Cuap-Cuap Tentang Film --- The Eye 10 _ Horror - Comedy _ Thailand - Hongkong

           

Directed by                     :  Pang Brothers
Produced by                     :  Peter Chan
                                          Lawrence Cheng
                                          Eric Tsang
                                          Jojo Hui
Written by                      :  Pang Brothers
                                          Mark Wu
Starring                          :  Bolin Chen
                                          Kris Gu
                                          Bongkoj Khongmalai
                                          Isabella Leong
                                          Ray MacDonald
                                          Kate Yeung
Music by                         :  Payont Term Sit
Cinematography               :  Decha Srimantra
                                         Chan Chi-ying
Edited by                        :  Curran Pang
Production Company         :  Applause Pictures
Distributed by                :  MediaCorp Raintree Pictures
Release Date                   :  25 March 2005
Country                          :  Hong Kong
                                        Thailand
Source: Wikipedia

Hai hai halo semuaaa? Apa kabar? Semoga masih idup yaa! Dalam postingan ini ane akan bercerita tentang salah satu film horor komedi yang berhasil membuat ane cekikikan sendirian di kamar pada tengah malam. Bagi ente penggemar film horor komedi, film ini bisa menjadi pilihan untuk menemani waktu senggang ente. Okey, langsung aja yuk, simak ceritanya!

Suatu ketika, sekumpulan anak muda dari Hongkong (Teddy, Cous, April, dan Kofei) pergi berlibur ke Thailand, mereka berkunjung ke rumah Chongkwai. Pada malamnya, mereka rame-rame berkumpul. Dalam kumpulan anak muda seperti mereka, rasanya tak lengkap jika tidak ada yang bercerita, entah itu cerita romantis, humor, ataupun horor. Merekapun memulai cerita mereka dengan bercerita tentang hantu. Masing-masing dari mereka mengeluarkan cerita hantu. Pada saat giliran Chongkwai, ia bercerita tentang cara berhadapan dengan hantu, ia mengambil sebuah buku yang berisi tentang 10 cara untuk bertemu dengan hantu. Chongkwai mengatakan bahwa buku seperti itu tak akan lagi bisa ditemukan di manapun. Chongkwai memberitahu teman-temannya mengenai asal-usul buku tersebut. Ia menceritakan bahwa  suatu malam ia salah menaiki bus dan akhirnya ia turun di tempat yang salah. Ia melihat ada sebuah toko buku yang masih buka. Ia kemudian memasuki toko buku tersebut. Di sana sangat sunyi, seperti tidak ada orang lain di sana selain penjaga toko buku itu. Chongkwai kemudian menemukan buku sepuluh cara bertemu dengan hantu. Pada saat ia membuka buku itu, terjadilah sesuatu yang mengejutkan. Chongkwai akhirnya penasaran dan membeli buku itu. Sang penjual berpesan kepada Chongkwai agar tidak membuka halaman terakhir buku  itu karena jika ia melakukan hal itu, maka kesialan akan mendatanginya. Chongkwai menyetujuinya dan ia dapat membawa pulang buku tersebut. Namun, Chongkwai tak dapat menghindari kesialan. Angin yang bertiup kencang membuka lembaran-lembaran buku itu. Chongkwai teringat akan kata-kata sang penjual buku tersebut. Ia berusaha menghentikan terbukanya lembaran demi lembaran buku. Namun, sudah terlambat, halaman terakhir buku itu akhirnya terbuka. Benarlah apa yang dikatakan oleh penjual buku tersebut, kesialan menghampiri Chongkwai. Kesialan seperti apa kah itu? Kesialan Congkwai benar-benar akan membuat penonton tertawa. Mau tau seperti apa? Ane tidak akan menjelaskan itu di sini, supaya ente bisa menyaksikannya sendiri.

Chongkwai dan teman-temannya melihat-lihat isi buku tersebut. Di sana ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar bisa melihat hantu. Mereka kemudian ingin mempraktekkan cara-cara tersebut. Chongkwai memperingatkan bahwa sekali memulai permainan maka tidak akan dapat mengakhirinya begitu saja, walau apapun yang terjadi. Permainanpun dimulai, yang pertama adalah “permainan satu gelas”. Caranya dengan meletakkan jari mereka di atas sebuah gelas. Gelaspun mulai bergerak. Kemudian ada sesuatu yang masuk ke dalam gelas yang menyebabkan gelas tersebut terus bergerak. Tampak sesosok wanita misterius yang mengejutkan mereka. Mereka ketakutan, kecuali Chongkwai. Ada apa gerangan? Apa yang terjadi dengan Chongkwai? Makhluk apa kah yang menampakkan diri tersebut?

Dilanjutkan dengan cara yang kedua, yaitu “terlambat makan malam”. Caranya dengan pergi ke sebuah persimpangan pada tengah malam dengan membawa tiga buah makanan, mangkuk, dan sumpit. Sasarannya adalah hantu yang kelaparan. Pukul mangkuk dengan sumpit dan hantu kelaparan akan datang untuk makan. Chongkwai mengatakan bahwa sekali memukul mangkuk, jangan berhenti. Jika berhenti, maka hantu akan melihatnya. Merekapun mulai memukul-mukul mangkuk dengan sumpit. Tidak lama kemudian, Teddy melihat penampakan hantu, namun teman-temannya tidak sempat melihatnya, karena ia berlalu dengan sangat cepat. Teddy melihatnya lagi untuk yang kedua kalinya, namun teman-temannya tetap tidak melihatnya. Untuk yang ketiga kalinya, Teddy melihat hantu tersebut berada di sampingnya. Namun, lagi-lagi tak seorangpun dari teman Teddy yang dapat melihat penampakan tersebut. Teddy sangat ketakutan. Mereka terus memukul mangkuk dan para hantupun mulai berdatangan. Semua teman Teddy akhirnya dapat melihat para hantu tersebut, kecuali Cous yang masih tidak dapat melihat satu hantupun. Saking takutnya, Teddy dengan bersemangat memukul mangkuknya hingga pecah. Para hantu itupun melihat ke arah Teddy. Dalam kebingungannya, Teddy akhirnya memukul mangkuk milik Cous. Namun, mangkuk itu juga pecah, naas memang. Dengan tangan yang gemetaran karena takut, apakah yang selanjutnya dilakukan oleh Teddy untuk mengalihkan perhatian para hantu?

Sesosok hantu datang dari arah atas dan menghujani mereka dengan air liur, mereka ketakutan dan meninggalkan tempat itu. Bagaimana dengan Cous? Ya, ia masih belum bisa melihat para hantu itu. Cous memaksa teman-temannya untuk mencoba cara lain untuk melihat hantu. Di dalam buku milik Chongkwai, cara yang selanjutnya adalah “bersembunyi dan mencari”, yaitu bermain petak umpet di tengah malam dan membawa seekor kucing hitam. Hantu akan datang bergabung dan menghalangi salah satu dari mereka dari pandangan mereka. Kemudian lepaskan kucing hitam untuk membuat hantu yang menghalangi penglihatan menjadi tampak. Sehingga tidak hanya berhasil menemukan orang yang hilang, tetapi juga dapat melihat hantu. Cous yang membawa kucing hitam dan teman-temannya bersembunyi. Cous telah menemukan semua temannya satu persatu, kecuali Kofei yang masih belum ditemukan. Ada hantu yang sedang menghalangi Kofei. Kucing hitam yang sedari tadi dipegang Cous, kemudian dilepaskan untuk memimpin mereka menemukan Kofei. Kucing hitam itu berlari dan mereka mengikutinya. Kucing hitam tersebut berhenti di dekat sebuah pohon. Setelah diperiksa,  ternyata kucing tersebut telah mati. Mereka terus mencari Kofei dengan bantuan polisi hingga siang, namun tetap tidak ditemukan.

Ibu Chongkwai menyarankan teman-teman Chongkwai untuk kembali ke Hongkong, karena polisi tidak akan mampu untuk memberi pertolongan. Ibu Chongkwai tidak yakin bahwa mereka mampu melindungi diri mereka selama mereka masih berada di sana.

April kemudian mencoba cara selanjutnya untuk melihat hantu, yaitu dengan melumuri matanya dengan tanah kuburan. Semenjak itu keadaan menjadi semakin runyam. April hampir saja terperangkap di dunia arwah, untunglah ia masih tertolong.

Teddy dan Cous akhirnya kembali ke Hongkong, sedangkan April tetap di rumah Chongkwai dan masih menunggu Kofei, kekasihnya. Walaupun Cous dan Teddy sudah berusaha melupakan kejadian-kejadian yang menakutkan itu, namun mereka tetap tidak bisa menghindar dari hantu-hantu yang terus mengejar mereka. Apakah yang akan mereka lakukan selanjutnya? Akankah mereka mampu menyelamatkan diri dan teman mereka? Dapatkah mereka menyelesaikan permainan hantu itu? Nonton gih!!

                        

No comments:

Post a Comment