Yuuhuuuu..... Postingan pertama niy tentang
Akuntansi ^-^ Dibuat dengan sepenuh hati, dengan rasa kasih dan sayang! Nikmati
aja yaa, semoga mudah dipahami.
Contoh 1: Dividen Kas
PT Risa Fadila pada tanggal 20 Desember 1991
mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp1.000,00 untuk setiap lembar saham biasa dan akan
dibayar tanggal 20 Januari 1992 kepada pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal 10 Januari 1992. Saham biasa yang beredar sebanyak 1.000 lembar. Jurnal
yang dibuat oleh PT Risa Fadila untuk mencatat pembagian dividen pada tanggal pengumuman dan pada tanggal pembayaran sebagai berikut:
Perhitungan:
Dividen
untuk setiap lembar saham biasa x Jumlah
saham biasa yang beredar = Rp1.000,00 x 1.000 lembar = Rp1.000.000,00
Contoh 2: Dividen
Aktiva Selain Kas (Property Dividends)
PT Bahtera mempunyai 10.000 lembar saham PT XYZ dengan
cara harga perolehan sebesar Rp1.100.000,00. Saham PT Bahtera yang beredar
sebanyak 10.000 lembar. Pada taggal 15 Desember 1991 diumumkan pembagian
property dividends di mana setiap lembar saham PT Bahtera akan menerima dividen
1 lembar saham PT XYZ, pembagianya pada tanggal 15 Januari 1992. Harga pasar saham
PT XYZ pada tanggal 15 Januari 1992 sebesar Rp125,00 per lembar. Jurnal yang
dibuat PT Bahtera sebagai berikut:
Contoh 3: Dividen Utang (Scrip
Dividends)
PT ABC mengumumkan pembagian scrip dividends sebesar
Rp100.000,00 bunga 10% jatuh tempo 3 bulan kemudian. Jurnal yang dibuat oleh PT
ABC sebagai berikut:
Ketika jatuh tempo, scrip
dan bunganya dilunasi dengan jurnal sebagai berikut:
Perhitungan:
# Utang dividends scrip
Rp100.000,00
# Biaya bunga
3/12 x 10% x Rp100.000,00 = Rp2.500,00
# Kas
Utang dividends scrip + Biaya bunga =
Rp100.000,00 + Rp2.500,00 = Rp102.500,00
Contoh 4: Dividen Saham
Harga
pasar per lembar:
Saham
prioritas = Rp2.500,00
Saham
biasa = Rp1.100,00
Untuk mencatat dividen saham, terdapat
beberapa harga yang dapat digunakan, yaitu:
a.
Dicatat
sebesar harga pasar pada saat saham dibagi
b.
Dicatat
sebesar nilai nominal saham
c.
Dicatat
sebesar harga jual sahamnya dulu sehingga agio atau disagionya sama
Contoh a: Dicatat sebesar harga pasar
pada saat saham dibagi
Diumumkan pembagian dividen saham sebesar 10% untuk
pemegang saham biasa. Jurnal yang dibuat untuk mencatat dividen pada tanggal pengumuman dan pada tanggal pengeluaran sebagai
berikut:
Perhitungan:
# Laba tidak dibagi
Persentase pembagian dividen x Harga
pasar saham biasa x Jumlah saham biasa yang beredar = 10% x Rp1.100,00 x 10.000
lembar = Rp1.100.000,00
# Utang dividen saham biasa
Persentase pembagian dividen x Nilai
nominal saham biasa x Jumlah saham biasa yang beredar = 10% x Rp1.000,00 x
10.000 lembar = Rp1.000.000,00
#Agio saham biasa
Persentase pembagian dividen x (Harga
pasar saham biasa - Nilai nominal saham biasa) x Jumlah saham biasa yang
beredar = 10% x (Rp1.100,00 – Rp1.000,00) x 10.000 lembar = 10% x Rp100,00 x
10.000 lembar = Rp100.000,00
Contoh b: Dicatat sebesar nilai nominal
saham
Diumumkan dividen saham biasa 50% untuk pemegang saham
biasa. Harga pasar saham biasa per lembar menurun menjadi Rp750,00. Jurnal yang
dibuat pada tanggal pengumuman dan pada tanggal pengeluaran sebagai berikut:
Perhitungan:
Persentase dividen saham biasa x Nilai
nominal saham biasa x Jumlah saham biasa yang beredar = 50% x Rp1.000,00 x
10.000 lembar = Rp5.000.000,00
Apabila dalam contoh b di atas, pimpinan perusahaan
menginginkan untuk mencatat kepitalisasi ini sesuai dengan penjualan modal
saham biasa, yaitu dengan agio sebesar Rp150,00 per lembar, maka jurnalnya pada tanggal pengumuman dan pada tanggal pengeluaran sebagai berikut:
Perhitungan:
# Laba tidak dibagi
Persentase dividen saham biasa x (Nilai
nominal saham biasa + Agio) x Jumlah saham biasa yang beredar = 50% x
(Rp1.000,00 + Rp150,00) x 10.000 lembar = 50% x Rp1.150,00 x 10.000 lembar = Rp5.750.000,00
#Utang dividen saham biasa
Persentase dividen saham biasa x Nilai
nominal saham biasa x Jumlah saham biasa yang beredar = 50% x Rp1.000,00 x
10.000 lembar = Rp5.000.000,00
#Agio saham biasa
Persentase dividen saham biasa x Agio x
Jumlah saham biasa yang beredar = 50% x Rp150,00 x 10.000 lembar = Rp750.000,00
Contoh c: Dicatat sebesar harga jual
sahamnya dulu sehingga agio atau disagionya sama
Diumumkan dividen saham biasa, 20% dari saham yang
beredar untuk pemegang saham biasa dan prioritas.
Perhitungan:
# 20% dari saham yang beredar untuk
pemegang saham biasa dan prioritas
20% x (5.000 lembar + 10.000 lembar) =
3.000 lembar
# Laba tidak dibagi
3.000 lembar x Harga pasar saham biasa
= 3.000 lembar x Rp1.100,00 = Rp3.300.000,00
# Utang dividen saham biasa
3.000 lembar x Nilai nominal saham
biasa = 3.000 lembar x Rp1.000,00 = Rp3.000.000,00
# Agio saham biasa
3.000 lembar x (Harga pasar saham biasa
- Nilai nominal saham biasa) = 3.000 lembar x (Rp1.100,00 - Rp1.000,00) = 3.000
lembar x Rp100,00 = Rp300.000,00
Contoh d:
Misalnya perusahaan mengeluarkan hak dividen untuk
pembagian dividen saham sebanyak 2.000 lembar, nominal Rp1.000,00. Harga pasar
saham Rp1.100,00 per lembar. Jurnalnya sebagai berikut:
Perhitungan:
#
Laba tidak dibagi
Jumlah
hak dividen untuk pembagian dividen
saham x Harga pasar saham = 2.000 lembar x Rp1.100,00 = Rp2.200.000,00
# Utang dividen saham biasa
Jumlah
hak dividen untuk pembagian dividen
saham x Nilai nominal saham = 2.000 lembar x Rp1.000,00 = Rp2.000.000,00
# Agio saham biasa
Jumlah
hak dividen untuk pembagian dividen
saham x (Harga pasar saham - Nilai nominal saham) = 2.000 lembar x (Rp1.100,00
- Rp1.000,00) = 2.000 lembar x Rp100,00 = Rp200.000,00
# Modal saham biasa
Hak dividen yang beredar – (Persentase
hak dividen yang menjadi batal x Hak dividen yang beredar) = Rp2.000.000,00 –
(10% x Rp2.000.000,00) = Rp2.000.000,00 – Rp200.000,00 = Rp1.800.000,00
# Modal disetor – Hak dividen yang
tidak dipakai
Persentase hak dividen yang menjadi
batal x Hak dividen yang beredar = 10% x Rp2.000.000,00 = Rp200.000,00
Sekian dulu contoh-contoh soal dan penyelesaiannya,
semoga bermanfaat.
Izin Copas Nggih
ReplyDelete