Yuuuhuuuuu I’m back! Udah lama banget ya ane gak nambahin postingan sama sekali, jadi kangen deh sama blog ane yang tercinta dan terkasih ini *lebay dikit gak papa ya!*. Ada yang kangen gak yaa sama ane? *bagi yang kangen, acungkan jempol kaki yah!*
Mau membaca isi curhat ane? Kalau mau, baca
sampai habis deh! But, kalau gak mau,
langsung exit aja juga gak papa koq,
dijamin gak akan mimpi dikejar pocong hanya gara-gara gak mau membaca isi
curhat ane *apa hubungannya ya? gak tau deh, suka-suka ane aja!* Emmmmm, apa
lagi ya? Sudah deh ya basa-basinya, langsung aja deh ane curhat. Cekidot!
Rabu,
28 Agustus 2013. First day of P2B,
yakni P2B Universitas. Yuuhuuu, ane senang banget. Hari yang ane tunggu-tunggu
akhirnya datang juga. Iya, ane pengen banget merasakan derita maba (mahasiswa/i
baru) yang dijajah oleh kakak-kakak yang (nampaknya) sangar banget itu.
Hari
itu, selesai sholat Subuh ane diantar ke kampus, ya tentunya dengan seragam MA
yang dilengkapi dengan topi toga, ID card, pita di lengan kiri, dan jas
almamater kesayangan ane.
Wow
wow wow, ane baru datang ke TKP dan langsung mendengar suara kakak-kakak yang
membentak para maba karena beberapa kesalahan para maba.
Untuk
maba dari FKIP, berbaris per prodi di depan FKIP 1. Waktu ane datang itu masih
gelap, ane gak begitu jelas melihat tulisan di papan nama yang ada di tiap kelompok
prodi, papan tersebut bertuliskan nama kelompok prodi, seperti “Ekonomi”,
“Fisika”, “Pkn”, dan lain-lain, ane sibuk sendiri mencari barisan kelompok
prodi Pendidikan Ekonomi. Padahal, barisan untuk kelompok prodi Pendidikan
Ekonomi berada di kelompok barisan nomor 3, eh anenya malah sampai ke barisan
paling ujung mencari barisan kelompok ane, ane nyasar ke barisan kelompok prodi
PMIPA, hahaa ini efek penglihatan ane yang blur.
Akhirnya
ane menemukan tempat kembali ane, yaitu kelompok prodi Pendidikan Ekonomi.
Setelah ikut berbaris, ane mendengarkan suara kakak-kakak yang berteriak-teriak
membentak para mabanya. Berasa seperti demo gitu. Waaah ane membayangkan hal
apa lagi yang akan terjadi selanjutnya, apakah akan ada maba yang digebukin,
dicambuk, atau bahkan dihukum gantung oleh para penjajah itu. Tapi ane tetap
santai aja, ane yakin koq selama maba nurut aja sama peraturan dan perintah
kakak-kakak penjajah itu, si maba akan selamat dari kerja rodi, tanam paksa,
dan hukuman-hukuman yang akan membuat sang maba nangis darah.
Waktu
itu, kelompok ane disuruh berjalan dan mengambil posisi yang ditentukan untuk
barbaris dan waktu berjalan itu, kelompok ane melewati kakak yang cantik, imut,
dan rapi, dia membentak teman ane yang ketawa-ketawa (mungkin teman ane itu
ketawa-ketawa, ane juga gak liat teman ane itu sedang ngapain, tapi kakaknya
bilang: “Ada yang lucu? Ada yang lucu?”), kakaknya melotot, jadi serem banget,
kayak Suzanna. Waaah ane tau nih, kakaknya pasti sedang akting, dia kan cantik
imut kayak marmut, tapi koq marahnya seperti ibu tiri gitu sih? Hahaa
Setelah
barisan rapi, kami semua menyanyikan yel-yel FKIP. Masing-masing kelompok prodi
juga mengeluarkan yel-yel prodinya.
Setelah
seru-seruan dengan yel-yel, kami semua mengikuti upacara pembukaan P2B.
Acara
dilanjutkan di gedung Sultan Suriansyah. Banyak acaranya di sana, kami juga
diajarkan bagaimana menyanyikan hymne dan mars Unlam, juga ada pendidikan
karakter, dan lain-lain.
Aduuuh,
pegal banget kaki ane, berjam-jam duduk di lantai di ruangan yang padat
penduduk. Di sinilah ane menyadari bahwa ternyata duduk itu juga melelahkan,
hahaa. Ane juga gak tau kenapa, rasanya ane ngantuuuk banget. Eh teman di
sebelah ane malah tidur dia, aduuuh... Ini benar-benar derita loh, pegal,
kesemutan, dan mengantuk. Pengen banget Ishoma secepatnya.
.
.
.
Waktu
Ishoma tiba, Alhamdulillaah...
.
.
.
Selesai
Ishoma, acara demi acara berlanjut. Biasa aja sih, iya, biasa banget, masih
tetap pegal, kesemutan, dan mengantuk. Tapi tetap seru koq, juga masih ada
canda tawanya dengan pembicara di acara itu.
Finally, waktu
yang ditunggu-tunggu datang juga, iya, ane nungguin waktu itu, waktunya
kami dibolehkan untuk pulang, cihuyyy…
Aamiin, makasih yaa.
ReplyDelete