Next
day,
Friday, May 24, 2013 adalah hari pengumuman kelulusan kami. Ane berangkat ke sekolah
pagi-pagi seperti biasa. Oh ternyata! Kata gurunya, pengumuman akan
dilaksanakan pukul 10 yang bertempat di rumah Bapak Guru Ibnu Sholah. Hemmm,
harus menunggu donk *sabar Tante!*.
Teman-teman
terus berdatangan ke sekolah dan membicarakan beberapa hal berkaitan dengan
pengumuman kelulusan ini, diantaranya adalah: “kalau lulus” dan “kalau tidak
lulus” *ini kalau di sinetron pake sound effect yang menegangkan, deng
deng desss…*. Di internet dan televisi sudah banyak beredar rumor mengenai
kelulusan ini, rumor-rumor tersebut cukup membuat kami ketakutan *kayak akan
bertemu setan gitu, bikin merinding deh pokoknya!*.
Hemmm, ane berusaha menyiapkan diri: kalau lulus ya berarti ane akan mendaftar kuliah, kalau tidak lulus ya berarti ane mengulang kelas XII selama setahun lagi *serem ich!*. Yang ada di pikiran ane adalah harus siap apapun hasilnya, but ane yakin lulus sih *eeyaaa, pede aja deh*. But, meskipun ane yakin lulus, ane juga siap-siap kalau ternyata keyakinan ane salah (tidak lulus maksudnya). Intinya, harus siap dengan segala kemungkinan, lulus or tidak lulus.
Hemmm, ane berusaha menyiapkan diri: kalau lulus ya berarti ane akan mendaftar kuliah, kalau tidak lulus ya berarti ane mengulang kelas XII selama setahun lagi *serem ich!*. Yang ada di pikiran ane adalah harus siap apapun hasilnya, but ane yakin lulus sih *eeyaaa, pede aja deh*. But, meskipun ane yakin lulus, ane juga siap-siap kalau ternyata keyakinan ane salah (tidak lulus maksudnya). Intinya, harus siap dengan segala kemungkinan, lulus or tidak lulus.
Karena
ane sudah siap dengan segala kemungkinan, anepun bisa santai-santai saja,
seperti biasa saja.
.
.
Skip
.
.
Waktunya
kami berangkat ke rumah Bapak Guru Ibnu Sholah…
Dimulai
dengan nasehat dari Bapak Guru Ibnu Sholah. Kata beliau, bagi yang lulus boleh
saja bersenang-senang, but, jangan berlebihan. Dan bagi yang belum
lulus, supaya bisa bersabar.
Finally, amplop dibagikan. Bagi yang lulus, senang banget deh, ada yg berpelukan dengan teman *kayak Telletubbies*, ada yang nangis *kayak nonton sinetron ibu tiri gitu*, ada yang teriak-teriak, ada juga tuh yang loncat-loncat *untungnya, rumah gurunya bukan rumah panggung, coba bayangin deh kalau itu rumah panggung! Gedebuk gedebuk gedebuk…*. Dan Alhamdulillaah ane lulus!
But, ane dan
teman-teman juga sedih, karena diantara kami ada yang tidak lulus. Ane sedih
banget liat dia nangis begitu, kasian banget. Semoga mereka yang belum lulus diberi
ketabahan oleh Allah Yang Maha Esa. Dan semoga bagi yang lulus bisa terus
bersyukur kepada Allah Yang Maha Memberi Nikmat. Aamiin ya Allah aamiin…
Fajrul
kelewat senang juga ternyata, dia mengundang semua teman yang hadir dalam
pengumuman itu untuk datang ke rumahnya setelah sholat Jum’at. Mau selamatan
katanya. Kamipun pulang.
.
.
Skip
.
.
.
.
Skip
.
.
Di
rumah Fajrul, acara dimulai dengan masak-memasak.
![]() |
Ada penampakan
|
![]() |
Pas nih dijadiin orang-orangan sawah |
![]() |
Ngisi kobokan cuy |
Setelah selesai masak-masak, semuanya disiapkan untuk selamatan. Ada juga yang bertugas menjemput Bapak Guru Ibnu Sholah & beliaulah yang membacakan do’a. Acara berjalan lancar-lancar saja.
Acara selesai dan kami pulang… The end.
Alhamdulillaah
Special
thanks to: Mikha, Mila, Vita, Laisy, and all.
Akhir kata: “We are one, we are Mikha. I lov u all…”
Akhir kata: “We are one, we are Mikha. I lov u all…”
No comments:
Post a Comment