Contoh 1: Nilai Buku Per Lembar Saham
Nilai buku per lembar saham = Jumlah modal PT : Jumlah lembar saham yang beredar = Rp2.125.000,00 : 1.000 lembar = Rp2.125,00
Contoh 2: Nilai Buku Per Lembar Saham
Nilai
buku per lembar saham = Jumlah modal PT : Jumlah lembar saham yang beredar = Rp2.400.000,00
: (1.000 lembar + 300 lembar – 100 lembar) = Rp2.400.000,00 : 1.200 lembar = Rp2.000,00
Contoh
a:
Dividen saham prioritas yang belum dibayar
adalah mulai 1 Juli 2013. Nilai likuidasi saham prioritas Rp1.100,00. Saham
prioritas berhak atas dividen yang belum diterima. Nilai buku saham pada
tanggal 31 Desember 2013 dihitung sebagai berikut:
Perhitungan:
#
Nilai likuidasi
Nilai
likuidasi saham prioritas x Jumlah lembar saham = Rp1.100,00 x 1.000 lembar =
Rp1.100.000,00
#
Nilai dividen
1
Juli 2013 s.d. 31 Desember 2013 = 6/12
6/12
x Persentase nilai dividen x Modal saham prioritas
6/12
x 10% x Rp1.000.000,00 = Rp50.000,00
#
Nilai buku per lembar
Modal
untuk saham : Jumlah lembar saham
Contoh
b:
Nilai likuidasi saham prioritas Rp1.100,00.
Saham prioritas adalah kumulatif dan dividen yang belum dibayar adalah sejak
tahun 2009. Perhitungan nilai buku saham sebagai berikut:
Perhitungan:
#
Nilai likuidasi
Nilai
likuidasi saham prioritas x Jumlah lembar saham = Rp1.100,00 x 1.000 lembar = Rp1.100.000,00
#
Dividen
2009
s.d. 2013 = 5 tahun
5
tahun x Persentase dividen x Modal saham prioritas = 5 tahun x 10% x
Rp1.000.000,00 = Rp500.000,00
Contoh
c:
Nilai likuidasi saham prioritas Rp1.000,00. Saham
prioritas adalah kumulatif dan dividen yang belum dibayar adalah sejak tahun
2006. Dividen selama 8 tahun ini tetap diperhitungkan walaupun akan mengurangi
modal untuk saham biasa sampai di bawah nilai nominalnya. Perhitungan nilai
buku saham sebagai berikut:
Perhitungan:
#
Nilai likuidasi
Nilai
likuidasi saham prioritas x Jumlah lembar saham = Rp1.000,00 x 1.000 lembar =
Rp1.000.000,00
#
Dividen
2006
s.d. 2013 = 8 tahun
8
tahun x Persentase dividen x Modal saham prioritas = 8 tahun x 10% x
Rp1.000.000,00 = Rp800.000,00
#
Nilai buku saham per lembar
Modal
untuk saham : Jumlah lembar saham
Contoh 4: Pendapatan
Per Lembar Saham (EPS)
PT Maju mempunyai modal saham biasa yang beredar dalam tahun 2001 sebanyak 1000 lembar. Pendapatan bersih dalam tahun 2001 sebesar Rp1.500.000,00. Semua saham sudah beredar sejak awal tahun 2001 dan tidak ada saham prioritas. Pendapatan per lembar saham PT Maju untuk tahun 2001 dihitung sebagai berikut.
Pendapatan per lembar saham = (Pendapatan
bersih – Dividen saham prioritas) : Rata-rata tertimbang dari saham beredar = (Rp1.500.000,00
– 0) : 1000 lembar = Rp1.500,00
Contoh 5 :
Pendapatan Per Lembar Saham (EPS)
PT Baru mempunyai
modal sebagai berikut:
·
Saham biasa (beredar) sebanyak 1.500 lembar
·
Saham prioritas, nominal Rp1.000,00 per lembar, beredar sebanyak 500
lembar, dividen saham prioritas sebesar 10%
·
Pendapatan bersih tahun 2001 sebesar Rp2.000.000,00
·
Perincian mengenai saham biasa adalah sebagai berikut: 1 Januari 2001, beredar 1.000 lembar. 1 Juli 2001, emisi
baru sebanyak 500 lembar.
Untuk dapat
menghitung pendapatan per lembar saham, pertama kali perlu dihitung rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar. Perhitungan sebagai berikut:
Perhitungan:
# Jumlah saham
1 Januari s.d. 30 Juni 2001 beredar 1.000 lembar
1 Juli s.d. 31 Desember 2001 = 1.000 lembar + Emisi
baru sebanyak 500 lembar = 1.500 lembar
# Laba peredaran
1 Januari s.d. 30 Juni 2001 = 6 bulan
1 Juli s.d.
31 Desember 2001 = 6 bulan
# Rata-rata tertimbang
Jumlah Saham x Laba peredaran x 12 bulan (dalam
setahun) = 1.000 x 6 : 12 = 500 dan 1.500 x 6 : 12 = 750
# Dividen saham prioritas
Jumlah lembar saham prioritas yang beredar x
Nominal saham prioritas x Persentase dividen saham prioritas = 500 lembar x
Rp1.000,00 x 10% = Rp50.000,00
Terimakasih atas informasinya,
ReplyDeleteBelajar akuntansi dan Perpajakan ?
Kunjungi : catatanilmupenaku.blogspot.com